26 Juli 2010

Pengertian Ateime | Sejarah Atheis

Ateisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak mempercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi ataupun penolakan terhadap teisme. Dalam pengertian yang paling luas, ia adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan dewa atau Tuhan.

Istilah ateisme berasal dari Bahasa Yunani ( atheos ), yang secara peyoratif digunakan untuk merujuk pada siapapun yang kepercayaannya bertentangan dengan agama/ kepercayaan yang sudah mapan di lingkungannya.

Dengan menyebarnya pemikiran bebas, skeptisisme ilmiah , dan kritik terhadap agama, istilah ateis mulai dispesifikasi untuk merujuk kepada mereka yang tidak percaya kepada tuhan.

Orang yang pertama kali mengaku sebagai "ateis" muncul pada abad ke-18. Pada zaman sekarang, sekitar 2 ,3 % populasi dunia mengaku sebagai ateis, manakala 11 ,9 % mengaku sebagai nonteis . Sekitar 65 % orang Jepang mengaku sebagai ateis, agnostik, ataupun orang yang tak beragama, dan sekitar 48 %-nya di Rusia.

Persentase komunitas tersebut di Uni Eropa berkisar antara 6 % (Italia) sampai dengan 85 % (Swedia). Banyak ateis bersikap skeptis kepada keberadaan fenomena paranormal karena kurangnya bukti empiris. Yang lain memberikan argumen dengan dasar filosofis, sosial, atau sejarah.

Pada kebudayaan Barat, ateis seringkali diasumsikan sebagai tak beragama ( ireligius ). Namun beberapa sistem kepercayaan keagamaan dan spiritual seperti agama Buddha Theravada tidak memiliki kepercayaan terhadap tuhan, dan agama tersebut juga disebut sebagai ateistik. Walaupun banyak dari yang mendefinisikan dirinya sebagai ateis cenderung kepada filosofi sekuler seperti humanisme, rasionalisme , dan naturalisme, tidak ada ideologi atau perilaku spesifik yang dijunjung oleh semua ateis.



Artikel Terkait: