Royal Swedish Academy of Sciences mengatakan karya Venkatraman Ramakrishnan, Thomas Steitz, dan Ada Yonath berkaitan dengan ribosom merupakan pondasi untuk memahami kehidupan. Tiga peneliti ini akan berbagi hadiah sebesar US$ 1,4 juta.
Yonath, 70 tahun, adalah perempuan pertama yang memenangi Nobel Kimia sejak 1964. Secara keseluruhan, Yonath merupakan perempuan keempat yang dianugerahi penghargaan ini. "Saya sangat, sangat gembira. Proses penelitian dalam penemuan tersebut sangat menyenangkan dan terus berkembang," kata Yonath.
Ribosom sangat penting bagi kehidupan organisme karena mampu memproduksi protein yang mengatur unsur kimiawi tumbuhan, hewan, dan manusia. Tiga peneliti tersebut bekerja terpisah dan menggunakan metode kristalografi sinar-X untuk memetakan posisi ratusan ribu atom yang membentuk ribosom.
Model tiga dimensi yang mereka temukan menunjukkan perbedaan reaksi ribosom terhadap sejumlah antibiotik berbeda. Penemuan mereka membantu peneliti lain mengembangkan obat untuk melawan infeksi bakteri. Karya Ramakrishnan, Steitz, dan Yonath ini dipublikasikan pada 2000.
"Model mereka digunakan untuk mengembangkan antibiotik baru yang secara langsung menyelamatkan banyak nyawa dan mengurangi penderitaan manusia," demikian disampaikan Academy melalui pernyataan resmi.
Sebelumnya, tiga ilmuwan AS berbagi Penghargaan Nobel Fisika. Mereka menciptakan teknologi di balik fotografi digital dan berhasil membantu menghubungkan dunia melalui jaringan serat optik. Pemenang Nobel Sastra dan Nobel Perdamaian akan diumumkan akhir pekan ini sementara peraih Nobel Ekonomi akan dipublikasikan pada Senin pekan depan.
Artikel Terkait: