16 Oktober 2009

Yahudi Temukan Dokumen Berumur 2000 Tahun

[Image]
YERUSALEM TERJAJAH (SuaraMedia) – Sebuah dokumen berumur 2000 tahun dengan bahasa Ibrani telah ditemukan oleh polisi dan pihak berwenang barang-barang antik, memberi cahaya tersendiri bagi kehidupan Yahudi pada jaman pasca-era keemasan kuil-kuil di tanah Israel.

Dokumen yang pada awalnya diyakini digali dalam sebuah penggalian ilegal tersebut berharga jutaan dolar.

Dua warga Palestina yang diperkirakan memiliki dokumen tersebut ditahan pada Selasa dan polisi mencari “sebuah kelompok perampok” yang diduga berkerja sama dengan mereka, Amir Ganor, yang mengepalai unit pencegahan pencurian barang-barang Antik Israel.
“Kami menduga bahwa dokumen tersebut dicuri dari sebuah penggalian ilegal,” katanya, ia menambahkan bahwa pihak berwenang masih berusaha untuk menentukan kapan tepatnya dokumen tersebut ditemukan.



Papirus dengan ukuran 15×15 cm tersebut panjangnya 15 baris dan dengan jelas tertera tanggal di dalamnya, “Tahun ke-4 kehancuran Israel.” Para arkeolog mengatakan bahwa hal ini menaikkan dugaan kuat bahwa dokumen tersebut dibuat pada 74 M, empat tahun setelah Kuil Kedua dihancurkan oleh bangsa Roma, atau tahun 139 M, setelah kehancuran dari permukiman pedesaan di Judah mengikuti Pemberontakan Bar Kokhba.

Amir Ganor, kepala dari Unit Pencegahan Perampokan Barang-barang Antik mengatakan pada kantor Berita Nasional Israel, “Kami mendengar tentang papirus tersebut beberapa bulan yang lalu, dan setelah penyelidikan oleh polisi dan unit lain yang terlibat, kami menghubungi orang-orang yang tepat beberapa minggu ini.” Ditanya kapan papirus tersebut ditemukan dan dipindahkan dari tanah, ia mengatakan, “Masih terdapat butiran-butiran tanah pada papirus tersebut, dan karena papirus tersebut ditawarkan untuk dijual dalam beberapa bulan belakangan ini, ada kemungkinan bahwa papirus tersebut ditemukan pada masa sebelumnya.”

Ditanya apakah ia mengetahui dimana papirus tersebut ditemukan, Ganor mengatakan, “Kondisi iklim terbaik untuk menyimpan dokumen-dokumen tersebut dari alam sekitar selama berabad-abad adalah gurun Yudea, dan itulah asumsi kami.” Penyelidikan tentang dimana dan bagaimana papirus tersebut ditemukan masih berlanjut.

Penemuan dari dokumen tersebut merupakan puncak dari sebuah operasi yang dipimpin oleh Kantor Dinas Rahasia daerah Zion (Yerusalem Tengah) dan Unit Penyamaran Polisi Perbatasan Yerusalem dan Pegawai Staf Arkeologikal dalam Pemerintahan Sipil.

“Sepertinya kita berhadapan dengan bukti sejarah yang langka yang berhubungan dengan orang-orang Yahudi di negara mereka lebih dari 2000 tahun yang lalu,” Gannor menambahkan.

Dokumen tersebut ditulis dalam karakteristik tulisan bahasa Ibrani kuno dari masa Kuil Kedua. Gaya penulisan tersebut mula-mula diketahui dari gulungan Laut Mati dan macam-macam relief yang terdapat pada kuburan dan peti mati. Papirus tersebut tidak lengkap dan kemungkinan digulung; potongan-potongan dari papirus tersebut hancur, terutama sepanjang bagian bawah dan bagian kiri. Nama dari seorang wanita, “Miriam Ben Yaakov” juga dapat terbaca dalam dokumen tersebut, diikuti dengan sebuah nama yang kemungkinan menjadi nama desa dimana ia tinggal: Misalev, diyakini berubah menjadi Salabim dan kemungkinan pada masa sekarang dikenal dengan Kibbutz Shaalvim di Lembah Ayalon.

Juga disebutkan dalam dokumen tersebut nama-nama dari orang-orang dan keluarga, nama-nama sejumlah desa dari masa Kuil Kedua, dan kata-kata hukum yang berhubungan dengan hak-hak milik dari seorang janda dan pelepasan dari hak miliknya.

Dokumen tersebut diyakini merupakan sebuah surat penyerahan hak-hak milik dan dokumen tersebut ditulis oleh wanita janda tersebut (Miryam Ben Yaakov).

Ganor mengatakan bahwa dokumen tersebut “95%” diyakini asli dan kuno, “berdasarkan pada gaya inskripsi dan tulisan, yang memasukkan tanggal historis yang dapat ditaksirkan.” Bagaimanapun juga, “karena benda tersebut tidak ditemukan dalam sebuah penggalian arkelogi yang layak, papirus tersebut masih harus menjalani analisis laboratorium dengan tujuan meniadakan kemungkinan bahwa papirus tersebut merupakan hasil karya pemalsuan modern.”

“Dokumen tersebut sangat penting dari sudut pandang historis dan penelitian nasional,” Ganor menyatakan. “Sampai sekarang, hampir tidak ada gulungan-gulungan atau dokumen-dokumen bernilai historis dari masa ini telah ditemukan dalam penggalian arkeologis yang layak… Penguraian dari keseluruhan dokumen oleh para ahli inskripsi dan ahli sejarah dapat memberikan cahaya pada bagaimana orang-orang pada masa tersebut mengatur urusan mereka dan melengkapi pengetahuan kita tentang cara hidup mereka. Yang kita miliki di sini adalah bukti sejarah langka tentang orang-orang Yahudi di negara mereka lebih dari 2000 tahun yang lalu, selama berhari-hari yang mengikuti kehancuran tersebut yang mengirim orang-orang Israel ke dalam pengasingan dalam waktu yang lama – sampai penciptaan Negara Israel.”



Artikel Terkait: