15 Juni 2010

AS Sediakan 200 Ribu Lowongan Kerja Untuk Sopir Truk


WASHINGTON - Susah mendapatkan pekerjaan di saat krisis? Jika Anda bernyali besar dan memiliki surat izin mengemudi berlisensi internasional datanglah ke Amerika Serikat (AS). Di sana tersedia 200 ribu lowongan pekerjaan untuk sopir truk.

Ya, di AS sejumlah perusahaan penyediaan jasa angkutan truk saat ini memang sedang membutuhkan ratusan ribu pengemudi hingga akhir tahun ini. Bahkan pada 2011, sedikitnya ada 200 ribu posisi lagi yang menunggu diisi para sopir.

Kabar gembira tersebut datang dari Dewan Manajemen Rantai Suplai Profesional (CSCMP), sebuah lembaga yang mengatur kebutuhan logistik di Negeri Paman Sam.

Dalam rilisnya yang dilansir CNNMoney pekan lalu, CSCMP menyatakan, banyaknya kebutuhan sopir truk di AS disebabkan beberapa faktor. Di antaranya adalah banyaknya sopir lama yang memasuki masa pensiun. Selain itu ada aturan baru tentang keselamatan di jalan yang mengharuskan untuk tidak mempekerjakan sopir berperlikaku buruk.

Masih menurut CSCMP, kebutuhan sopir saat ini juga disebabkan banyaknya pengemudi yang diberhentikan selama resesi sejak dua tahun lalu. Berdasarkan data CSCMP, secara keseluruhan industri jasa angkutan truk di AS telah kehilangan hampir 150 ribu pekerjaan sejak awal 2008.

Rosalyn Wilson, penulis laporan CSCMP yang disponsori Penske Logistik mengatakan, meski pengangguran di AS terus tinggi, para penyedia jasa angkutan akan menghadapi tantangan untuk mempekerjakan sopir yang dibutuhkan selama semester kedua tahun ini dan tahun berikutnya.

"Ini (sopir) bukan profesi yang sangat menarik. Orang yang bekerja biasanya ingin kualitas hidup mereka baik dan selalu berada di rumah bersama keluarga di akhir pekan, ” kata Wilson.

Akan tetapi, kata Wilson, pekerjaan tersebut cukup memberikan penghasilan bagi mereka yang berminat. Sebagai perbandingan, tahun lalu gaji pengemudi truk di AS rata-rata mencapai USD37.730 per tahun.

“Upah itu mungkin turun pada tahun lalu karena jarak yang ditempuh berkurang akibat perekonomian merosot. Tetapi, ke depan kekurangan sopir bisa meningkatkan upah di tahun-tahun mendatang, ” katanya.

Wilson menambahkan, selama resesi perusahaan truk berada pada posisi yang tidak biasa karena klasifikasi pelamar kerja secara signifikan berbeda dari posisi yang ada. Misalnya saja, ada sopir yang diberhentikan tetapi yang melamar memiliki keahlian di bidang konstruksi. "Kami telah melihat kekurangan pengemudi di pasar. Ini karena lalu lintas distribusi mulai meningkat," kata Wilson.

Berdasarkan ramalan Wilson, tahun ini secara konservatif diperkriakan terjadi pertumbuhan lalu lintas barang sebesar empat sampai enam persen. Menurutnya, jumlah itu akan bertambah lagi hingga 10 persen pada tahun berikutnya seiring pulihnya perekonomian setelah mengalami resesi terburuk sejak 1930-an. "Berapa banyak kekurangan pengemudi akan tergantung pada seberapa besar pemulihan perekonomian berjalan," katanya.

Wilson berpendapat, kebutuhan tenaga kerja di sektor pengangkutan juga dipengaruhi faktor demografis. Semakin luas jangkauan distribusi barang, maka kebutuhan terhadap pengendara truk akan semakin tinggi. Selain itu kata dia, faktor usia juga akan memengaruhi permintaan sopir truk karena saat ini satu dari enam pengemudi yang ada berusia di atas 55 tahun.

"Kami akan membutuhkan satu juta pengemudi dalam 15 tahun berikutnya hanya untuk menggantikan pensiunan. Itu beum termasuk tumbuhnya distribusi barang-barang," ujar Wilson.

| Sumber : okezone |



Artikel Terkait: