Selain itu, tiga terdakwa lain juga divonis mati dengan dua tahun penangguhan yang biasanya diubah menjadi hukuman penjara seumur hidup. Ini berarti jumlah orang yang dikenai hukuman mati terkait kerusuhan tersebut hingga sekarang berjumlah sembilan orang.
Hampir 200 orang tewas dalam kerusuhan di ibukota provinsi Urumqi. Pertikaian antara etnis minoritas Uyghur dengan etnis mayoritas etnis Han tersebut merupakan aksi kekerasan terbesar di China dalam beberapa dekade terakhir.
Salah seorang terdakwa yang divonis mati berasal dari etnis Han. Sedangkan terdakwa lain memiliki nama dari etnis Uyghur, kecuali satu orang yang namanya tidak tercantum di laporan. Selain mereka, tiga terdakwa lain dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, dan lima lainnya dihukum penjara dengan masa tahanan berbeda.
Juru bicara pemerintah regional Xinjiang, Hou Hanmin, mengatakan semua terdakwa yang dijatuhi hukuman mati berasal dari etnis Uyghur, kecuali Liu Bo dari etnis Han yang dihukum 10 tahun penjara karena ikut membantu rekan-rekannya sesame etnis Han untuk melakukan aksi balas dendam. Tidak jelas bagaimana pembelaan terdakwa atau apakah mereka akan mengajukan banding atau tidak.
Artikel Terkait:
Berita
- Obama : Osama Bin Laden Tewas
- Obama Dikecam Dukung Masjid di Ground Zero
- Kopi Luwak Halal
- Ilmuan Canada Temukan Vaksin Anti HIV
- Bendera Usang AS Miliaran Rupiah
- Militer Korsel Panik Karena Balon
- Ahmadinejad Tuding Obama Campur Tangan
- Rekruitmen Prajurit Ala Marinir AS
- AS Sediakan 200 Ribu Lowongan Kerja Untuk Sopir Truk
- Penjahat Perang Bosnia Dipenjara Seumur Hidup
- Kan: Jepang Bisa Bangkrut
- Tingginya Tingkat Kriminalitas di Johannesburg
- Mig33 Ajak Pengguna Dukung KonservasiSatwa Langka
- Gila,Korut Daftarkan Striker Jadi Kiper
- Osamma Bin Laden Naik British Airways
- George Bush Mendapatkan Banyak Pujian Dari Facebook
- Google Digugat Lima Asosiasi Fotografer Amerika
- Turki Tangkap 32 Tersangka Anggota AL-Qaeda
- Serangan ke Berbagai Fasilitas Keamanan, 37 Tewas
- Facebook Ungguli MySpace di AS
- Pesawat AS Tanpa Awak Jatuh Di Afghanistan
- Pendeta Irlandia Yang Diculik Di Filipina Masih Hidup
- Utusan PBB: Kecurangan Pemilu Afghanistan Cukup Besar
- Kisah Sedih dari Lorong Bawah Tanah