Analisis terakhir yang dilakukan StatCounter menunjukkan, Chrome telah menguasai 9,4 persen pasar browser di dunia. Sementara Safari baru meraih 4 persen. Pasar terbesar tetap dipegang Internet Explorer buatan Microsoft dengan 53 persen diikuti Mozilla Firefox sebesar 31 persen. Statistik tersebut diambil dari sampel data 3,6 miliar pageview di seluruh dunia.
"Ini merupakan salah satu prestasi lagi dari Google mengingat mereka tumbuh dari nol," ujar Aodhan Cullen, chief executive StatCounter. Menurutnya, ini juga menjadi pertaruhan baru dalam peta persaingan Google dan Apple yang juga sengit di platform perangkat smartphone antara iPhone dan Android.
Google telah menyediakan versi final dari Google Chrome untuk pengguna Microsoft Windows maupun Apple Macintosh. pengguna Linux telah tersedia versi beta. Namun, sampai sekarang Chrome belum tersedia untuk ponsel/smartphone seperti halnya Safari.
Chrome selama ini mengandalkan sebagai browser yang ringan. Tampilannya juga sederhana meski penggunanya tetap dapat menghias latar belakangnya dengan tema foto- foto pilihan maupun tambahan aplikasi yang disebut ekstensi. Chrome juga mendukung tab browsing yang tidak akan crash meskipun salah satu tab mengalami masalah. Fitur anti-crash ini belum ada pada browser lainnya.
| kompas |
Artikel Terkait:
- Jejaring Sosial | Facebook Akuisisi Skype
- Seorang Hacker Jadi Polisi Internet
- Jenis Jenis Bisnis Online | Internet
- Cara Internetan Pakai Antena Parabola
- Warnet Terancam Karena Paket Internet Murah
- Pengertian Google Sandbox | Solusi
- Social Bookmarking Digg Akan Berubah Tampilan
- Layanan Sosial Baru Google Me
- Caffeine Untunk Meningkatkan Kualitas Pencarian Google
- Mesin Pencari China Baidu Digugat Profesor
- Situs Jejaring Sosial Lebih Populer dari Mesin Cari
- Browser Safari 5 Lebih Ngebut 30℅
- Peredaran Video Porno Sulit Dibendung ISP
- Pentingnnya Menerapkan SEO | Google
- Turki Memblokir Google Atas Nama Hukum