Titan -- satelit terbesar Planet
Saturnus sejak lama dicurigai memiliki tanda-
tanda kehidupan.
Dan dugaan itu mengarah benar. Para ilmuwan
Badan Antariksa Nasional (NASA)
mengungkapkan fakta yang menjurus pada bukti
bahwa terdapat kehidupan di salah satu bulan
terbesar planet Saturnus itu.
Para ilmuwan NASA yakin telah menemukan
bukti-bukti vital yang mengindikasikan bahwa
alien primitif kemungkinan pernah hidup di
Titan.
Seperti dikutip dari laman harian Telegraph, 5
Juni 2010, data roket penjelajah Cassini milik
NASA menganalisa kondisi kimiawi kompleks
yang ada di permukaan Titan -- yang diketahui
sebagai satu-satunya satelit atau bulan yang
memiliki atmosfer padat.
Para ilmuwan menemukan, kehidupan mahluk
Titan, apapun itu, bernafas menghirup atmosfer
dan mendapatkan makanan dari permukaan
Titan.
Sebelumnya, para astronom mengklaim bahwa
satelit atau bulan pada umumnya terlalu dingin
untuk mendukung kehidupan. Bahkan terlalu tak
mungkin ada air mengalir di permukaannya.
Penelitian tentang Titan ini dijelaskan dalam
dua makalah terpisah.
Laporan pertama dimuat Jurnal Icarus.
Mengungkap bahwa gas hidrogen yang mengalir
melalui atmosfer Titan lenyap saat di
permukaan. Ini menunjukkan bahwa alien
melakukan proses respirasi atau bernafas.
Sementara, laporan ke dua dalam Journal of
Geophysical Research, menyimpulkan, bahan
kimia di permukaan Titan minim. Pengurangan
mineral diduga karena dikonsumsi oleh mahluk
Titan.
Chris McKay, astrobiologi NASA Moffett Field,
California, yang memimpin penelitian
mengatakan, "kami menyimpulkan terjadi
konsumsi hidrogen. Sebab, jelas gas itu
dikonsumsi di Titan, sama dengan seperti
manusia mengonsumsi oksigen di Bumi."
"Jika benar ini adalah tanda- tanda kehidupan,
maka akan sangat menarik karena berarti bisa
membuktikan adanya bentuk kehidupan kedua --
yang berbeda dengan kehidupan di Bumi yang
ditopang air," kata McKay.
Sementara, Profesor John Zarnecki dari Open
University, mengatakan kesimpulan bahwa ada
kehidupan di Titan makin dekat.
"Kami yakin bahan kimia yang saat ini ada di
sana adalah penyusun kehidupan. Tinggal
menambahkan unsur panas dan kehangatan
untuk memulai proses itu.
"Dalam empat miliar tahun, saat Matahari
berubah menjadi raksasa merah, Titan bisa
menjadi surga," tambahnya.
Namun, para ilmuwan mengingatkan bisa saja
ada penjelasan lain atas penemuan tersebut.
Artikel Terkait: