Presiden Amerika Serikat, Barack Obama menyatakan mendukung pembangunan masjid di dekat Ground Zero, lokasi bekas reruntuhan gedung World Trade Centre (WTC) yang hancur-lebur diserang bom-pesawat jaringan teroris Al Qaeda pada 11 September 2010 lampau.
Obama menggarisbawahi prinsip pendirian negara Amerika Serikat saat menyatakan sikapnya itu. "Sebagai warga negara, sebagai presiden, saya yakin umat Muslim memiliki hak untuk menjalankan agamanya, seperti halnya agama apa pun di negeri ini," kata Obama, saat acara makan malam menyambut bulan suci Ramadhan di Gedung Putih, Jumat, 13 Agustus 2010.
Ini adalah pernyataan pertama yang diucapkan Obama soal isu kontroversial itu.
"Itu termasuk hak untuk membangun rumah ibadah atau pusat kegiatan umat di properti pribadi di Manhattan, asalkan sesuai dengan hukum dan peraturan setempat," Obama menegaskan. "Ini adalah Amerika Serikat, dan komitmen kami pada kebebasan beragama tak tergoyahkan."
Sementara sejumlah kalangan di Amerika bersikeras bahwa ground zero adalah 'tanah suci,' Obama berpendapat cara yang paling tepat untuk menghormati tragedi luar biasa itu adalah dengan menerapkan nilai-nilai luhur Amerika.
"Kemampuan kita untuk menunjukkan tak sekedar toleransi, tapi penghormatan atas mereka yang berbeda dengan kita, adalah cara kita untuk menyatakan kita tidak seperti orang-orang yang menyerang kita di pagi hari di bulan September itu, juga pada mereka yang terus merencanakan penyerangan terhadap Amerika sampai hari ini," kata Obama.
Dukungan Obama itu dinyatakan menyusul keputusan Dewan Warga Sektor Manhattan, New York City, yang menyetujui proposal pembangunan masjid dan pusat komunitas muslim di dekat bekas menara kembar WTC.
Keputusan tersebut diambil setelah para anggota dewan berunding selama empat jam, dengan hasil pemungutan suara 29 setuju melawan 1 suara menolak dan 10 suara abstain, yang berlangsung pada 25 Mei 2010 lalu.
"Ini merupakan benih perdamaian," kata anggota Dewan Rob Townley. "Kami yakin ini merupakan langkah signifikan bagi komunitas muslim untuk menetralkan kebencian dan fanatisme agama di kalangan minoritas dalam masyarakat," lanjutnya.
Tak semua warga Amerika Serikat mendukung langkah Obama. Rencana pembangunan masjid di lokasi yang akan dijadikan monumen peringatan teror 9/11 itu telah memicu perdebatan panas di seluruh negeri. Rival politik Obama dari Partai Republik bahkan bereaksi keras.
"Presiden Obama salah," kata politisi Republik, Peter King. "Ini sangat tidak sensitif dan tak peduli bahwa pembangunan masjid di Ground Zero melukai perasaan para korban dan keluarga korban yang menderita."
Ada dalam barisan penentang adalan politisi Republik lain seperti Sarah Palin dan Newt Gingrich, juga Liga Anti-Fitnah (Anti-Defamation League), sebuah kelompok hak asasi Yahudi. Beberapa kerabat korban serangan WTC juga mengaku terhina dengan rencana ini. Meski demikian, tak sedikit yang menyatakan dukungan.
vivanews
Artikel Terkait: