Butuh waktu satu tahun untuk membuat sederetan puisi ini,..sungguh saya orang yang tidak berbakat tapi mencoba untuk sukses,. semoga puisi ini bisa go internasional,. salam puisi cuy !..
Amnesia
Pangkatnya telah naik Begitu pula gaji Hanya moralnya yang turun Bahkan tekena penyakit amnesia Ia lupa siapa rakyatnya Amat disayangkan Pendidikannya tinggi Mungkin pengetahuan agamanya kurang Salahkan orang tuanya Tidak mengajarkannya mengaji
Bujangan
Hidup membujang, tak ada uang tak sayang,lai lai lai lai akulah si jablai Seorang pemuda yang lagi di mabuk cinta, Oh my darling Datanglah padaku,akulah sang pangeran, Cintaku …. Hari ini aku pengangguran besok jadi direktur percayalah,percayalah jadilah milkku untuk selamanya apa kurangnya diriku,gigiku hanya pacul satu,selebihnya tak ada yang kurang apalagi yang kau pikirkan terimalah oh sang peri surga tekutuklah kau bila menolakku yang tadinya jadi direktur bila kau sambut loveku kau tolak turun pangkatku jadi cleaning sevice.
Kiamat Udah Dekat
siapkah kita bila hari itu tiba sungguh tak bisa dibayangkan ketika terompet pemecah gendang telinga itu bersuara sungguh habislah kita apa yang telah kita lakukan di dunia mudah mudahan diisi dengan hal hal yang baik sungguh malang nasib orang tak beriman rasa sesal datang belakangan saat itu harta tak berarti apalagi air mata kiamat sudah dekat kata dedy mizwar dalam filmnya memang betul kiamat sudah dekat bahkan makin dekat tidak mungkin kiamat makin jauh kata dedy mizwar dalam filmnya manusia semoga banyak manusia yang masuk surga masih ada waktu untuk kesana dia maha pengampun allah sang pencipta jangan sekali kali meragukan dia allahuakbar ... !
Masih Dijajah
sungguh pemandangan yang aneh kata pak tua seorang veteran perangtempat ini sudah berubah
bekas mayat temannya ditutup gedung raksasa
tepat didepannya melintas orang asing mirip penjajah
masuk dengan santai ke gedung
sakit dan sedih hatinya dia mengira negri ini masih dijajah
dasar orang tua jaman dulu tidak tahu zaman berubah
kita sudah merdeka secara tertulis
dan masih dijajah secara lisan
itu kata yang tepat untuk sekarang
Dialah Pemimpin
Ingat aku pemimpinnya Kau jangan mengaturku Aku tahu yang mesti dilakukan Kalian nurut saja Bersabarlah Masalah Negara ini banyak Bukan mengurusi perutmu saja Bersabarlah sekali lagi bersabar Hingga masa jabatanku habis
Artikel Terkait: